Si suka ngoceh
Ketika lisan dia anggap salah satu kelebihan, ternyata lisan malah jadi bumerang. semakin banyak kata yang terucap, semakin banyak hati yang tersakiti, dan semakin banyak pula kesalahan kesalahan beruntun yang terjadi.
mereka kenal dengan dia yang banyak bicara, walaupun bicara dengan nada ketus dan hal-hal yang menyakitkan bagi orang lain. sering dia coba untuk diam, tapi dia selalu gagal.
kadang dia benci harus jadi extrovert si banyak bicara yang tak penting ini. tong kosong nyaring bunyinya. ngomong terus ga ada isinya. giliran ditanya ilmunya? nol besar.
si diri yang merasa kesepian terus ini ingin selalu punya teman. cara satu-satunya yang dia tau ya ajak ngobrol. apa dia ga sadar kalau orang lain ga peduli? apa dia ga sadar kalau sebenernya orang cuma maklum aja sama dia yang hobinya ngoceh?
sabar ya nak, may be you have to learn much enough to be a better person.
Comments
Post a Comment